Kehadiran bursa saham Indonesia kurang dimaksimalkan secara baik oleh mayoritas penduduk Indonesia. Hanya 0,17 persen dari total penduduk di tanah air yang berinvestasi saham. Selebihnya tidak. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana cara investasi saham di bursa efek Indonesia, berapa modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi saham dan lain-lain. Atas minim informasi saham ini membuat masyarakat tak memilih instrumen investasi saham. Mereka lebih memilih investasi emas, deposito, properti, reksadana dll yang diketahuinya.
Jenis Investasi untuk Anak Muda adalah Saham
Mayoritas orang berkewarganegaraan asing yang menanamkan uang di bursa saham indonesia harusnya menjadi cambuk buat kita untuk mulai terjun dalam investasi saham. Disebabkan ada banyak keuntungan berinvestasi saham. Seperti yang dikatakan oleh orang kaya dunia bahwa investasi saham merupakan salah satu jalur cepat kaya disamping investasi dalam sektor properti dan bisnis.
Pendek kata, investasi saham tak dikenal banyak orang. Seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Tak mengenal investasi saham membuat banyak orang di Indonesia tak berinvestasi dalam saham. Padahal untuk mengenal investasi saham sangat mudah. Dengan mengibaratkan sebuah usaha baru dijalankan. Dan anda menanamkan modal uang sebesar Rp 50 juta. Bukti penanaman modal uang dibuatkan sertifikat bukti yang disebut saham. Aset perusahaan sebesar Rp 100 juta. Sehingga porsi kepemilikan saham sebesar 50 persen. Jika perusahaan untung Rp 10 juta maka keuntungan anda sebesar Rp 5 juta.
Pada waktu sebuah perusahaan memutuskan menerbitkan saham bagi masyarakat luas berarti perusahaan itu terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Dengan tambahan inisial tbk yang artinya terbuka. Perusahaan yang berinisial tbk berarti sahamnya diperdagangkan secara umum dan disebut emiten yang dikenal juga sebagai perusahaan publik Semua orang bisa berinvestasi saham di perusahaan publik tersebut. Terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena saham merupakan jenis investasi terbaik bagi anak muda.
Resiko dan Keuntungan Investasi Saham
Berdasarkan UU Nomor 40 TH 2007 diuraikan mengenai pengertian perusahaan publik yaitu perusahaan yang mempunyai minimal 300 pemegang saham dan modal yang telah disetorkan paling sedikit Rp 3 miliar. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah perusahaan non publik bisa diperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia? Jawabannya sangat mudah. Perusahaan non publik tidak tercatat dalam BEI. Sehingga sahamnya tidak bisa diperdagangkan di bursa efek Indonesia. Syarat utama sebuah perusahaan sahamnya bisa diperdagangkan dan tercatat di BEI adalah perusahaan publik.
Yang perlu diketahui, ada berbagai bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Salah satunya yaitu PT dan CV. Para pemegang saham di Perusahaan Perseroan Terbatas atau PT bertugas menanamkan sahamnya. Ketika sebuah perusahaan terjadi pailit maka seluruh aset perusahaan dilikuidasi dan harus dijual untuk memenuhi kewajiban utang perusahaan. Seorang pemegang saham tidak dikenakan kewajiban menjual aset pribadinya untuk membayar kewajiban PT.
Penulis sendiri juga pernah menanamkan saham di sebuah perusahaan baru. Sayang nilai saham anjlok. Karena manajemen perusahaan tak berjalan baik, efektif dan menguntungkan. Sehingga penulis sebagai investor mengalami kerugian keuangan yang sangat besar. Dari sinilah jelas berinvestasi dalam emiten saham tidaklah mudah. Diperlukan analisa mendalam mengenai kinerja perusahaan tersebut, kinerja team manajemen, kinerja keuangan dan lain sebagainya.
Sebuah perusahaan perseroan terbatas dinyatakan pailit setelah ditentukan oleh pengadilan. Dengan demikian prioritas bagi para pemegang saham berada di level terendah. Seluruh aset perusahaan digunakan untuk membayar kewajiban terlebih dahulu. Seperti membayar gaji karyawan, kewajiban kepada pihak kreditur dan suplier. Kalau ada sisa barulah dibagikan kepada para pemegang saham secara merata.
Hal ini pula pernah dialami oleh penulis yang pernah berinvestasi saham di emiten. Namun perusahaan bangkrut. Harga saham anjlok. Uang sisa hasil penjualan aset perusahaan tidak sebanding dengan modal uang yang telah dikeluarkan untuk membeli saham. Pendek kata, modal uang yang dikeluarkan untuk membeli saham tidak kembali lagi. Kalau kembali dalam jumlah sangat kecil. Itulah resiko berinvestasi dalam emiten saham yang perlu sobat pahami.
Para pemegang saham adalah mereka pemilik perusahaan yang wewenang berbeda beda tergantung prosentase kepemilikan saham. Mereka bisa mempengaruhi rapat umum pemegang saham sesuai porsinya dalam segala hal. Seperti permodalan perusahaan, deviden keuntungan dll. Ada dua keuntungan atau penghasilan bagi para pemegang saham yaitu kapital gain dan deviden.
Kapital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga jual saham dari harga beli saham sebelumnya. Keuntungan dari membeli saham dengan harga murah dan menjualnya lebih mahal. Contohnya seperti begini. Anda membeli saham perusahaan Unilever dengan harga Rp 6000 perlembar. Beberapa waktu kemudian harga saham Unilever naik. Dan anda menjualnya dengan harga Rp 7000 perlembar. Maka keuntungan kapital gain yang didapatkan sebesar Rp 1000 per lembar saham. Jika anda membeli saham blue chip unilever dalam jumlah banyak maka keuntungan dari kapital gain semakin besar.
Adapun deviden adalah keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Dan melalui RUPS dibagi bagikan secara merata dan adil kepada para pemegang saham sesuai prosentase kepemilikan saham. Biasanya pembagian deviden dilakukan satu tahun sekali. Akan tetapi ada juga perusahaan yang tak konsisten membagikan deviden pertahun kepada pemilik saham. Hal itu tergantung kebijakan RUPS yang bisa menggunakan deviden untuk penambahan modal atau diberikan pada tahun berikutnya.
Saham ada dua jenis yakni saham biasa dan saham prefer. Untuk saham prefer pembagian deviden dalam jumlah tertentu secara tetap dalam satu tahun sekali. Hal ini berbeda dengan saham biasa. Untuk saham biasa terdapat empat macam saham antara lain:
1. Saham bluechip
2. Saham pertumbuhan
3. Saham pendapatan
4. Saham nilai
Investasi Saham Untuk Pelajar dan Mahasiswa
Pada waktu berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa merupakan saat menyenangkan. Karena status di tahap ini termasuk status terhormat yang tugas pekerjan adalah belajar dan belajar. Namun dalam proses belajar sebenarnya tak hanya di dalam lingkungan sekolah atau kampus. Tapi yang lebih penting adalah proses belajar di alam kehidupan nyata atau di lingkungan luar. Contohnya belajar dalam bidang investasi reksadana, properti, emas, dan saham. Salah satu instrumen investasi terbaik dan menjanjikan adalah saham.
Seorang pelajar dan mahasiswa pastinya sudah mengetahui apa itu saham, seluk beluk saham, cara membeli dan menjual saham dan lain sebagainya. Karena tugas mereka adalah belajar termasuk dalam hal itu untuk menambah pemasukan keuangan. Untuk mencari informasi tentang mengenal saham mereka bisa mencarinya langsung di google atau bertanya langsung kepada para ahli yang berpengalaman di lingkungan sekolah.
Investasi saham sangat cocok dijalankan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Terutama mahasiswa jurusan ekonomi. Mereka bisa mempraktekan ilmu yang didapat di kampus di Bursa Efek Indonesia. Apalagi saat ini pihak bursa saham Indonesia memberikan penawaran menarik bagi siapa saja yang mau investasi saham bisa dimulai dengan modal kecil dikisaran Rp 100.000 sampai Rp 300.000.
Dari kebijakan Bursa Efek Indonesia tersebut tak terlepas dari masih minimnya jumlah investor saham warga negara Indonesia. Kebanyakan investor saham adalah warganegara asing. Untuk meningkatkan investor saham dalam negeri maka pihak lembaga saham tersebut membuka kesempatan investasi saham dengan modal kecil. Hal itu tentu saja sangat cocok digunakan oleh mahasiswa dan pelajar sebagai langkah pertama untuk memasuki dunia investasi saham.
Pilihan Investasi Saham untuk Pelajar/Mahasiswa yang Menguntungkan
Pelajar dan mahasiswa yang berinvestasi dalam saham maka mereka telah berani mengambil langkah besar menjadi investor muda. Upaya yang cukup baik untuk mengelola keuangan yang baik di masa mendatang. Sehingga seorang mahasiswa dan pelajar dapat hidup mandiri dan membiayai sekolah dari hasil jerih payah investasi di bursa saham. Keuntungan yang didapatkan dari kapital gain dan deviden bisa digunakan untuk membiayai pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Untuk membeli saham, seorang pelajar dan mahasiswa dapat membelinya di perusahaan sekuritas yang tersedia banyak di Indonesia. Namun pilihlah perusahaan sekuritas yang terpercaya dan aman serta menguntungkan yang mampu memberikan penjelasan edukasi tentang saham kepada pelajar dan mahasiswa. Sehingga mereka mengerti betul seluk beluk saham dan bagaimana cara investasi saham menguntungkan.
Proses investasi saham yang menguntungkan bagi pelajar dan mahasiswa sangat mudah. Mereka bisa membeli saham yang nilainya sedang turun. Kemudian menjualnya di masa datang dengan harga jual lebih tinggi disebabkan kenaikan atau kapital gain. Namun tentu saja tidak semudah itu dalam memilih investasi saham bagi pelajar dan mahasiswa. Mereka tetap memerlukan proses analisa mendalam tentang pergerakan saham dan gejolak pasar yang berubah setiap detik.
Perlu diketahui bahwa investasi saham adalah investasi jangka panjang dan jangka pendek. Seorang pelajar dan mahasiswa harus mengetahui sejak awal tujuannya dalam investasi saham. Seperti untuk belajar disamping memperoleh keuntungan atau laba di masa mendatang untuk biaya pensiun, biaya mendirikan usaha dll. Dengan demikian jika ada kegagalan dalam investasi saham tidak membuatnya menyerah. Ia akan terus bangkit lagi sampai berhasil.
Seorang mahasiswa atau pelajar sejak dini harus mulai belajar investasi saham. Sehingga di masa mendatang sudah bisa melakukan investasi saham di bursa efek Indonesia secara baik dan benar serta menguntungkan. Berikut ini pilihan investasi saham untuk pelajar dan mahasiswa yang menguntungkan yaitu investasi saham bluechip.
Jenis Investasi untuk Anak Muda adalah Saham
Mayoritas orang berkewarganegaraan asing yang menanamkan uang di bursa saham indonesia harusnya menjadi cambuk buat kita untuk mulai terjun dalam investasi saham. Disebabkan ada banyak keuntungan berinvestasi saham. Seperti yang dikatakan oleh orang kaya dunia bahwa investasi saham merupakan salah satu jalur cepat kaya disamping investasi dalam sektor properti dan bisnis.
Pendek kata, investasi saham tak dikenal banyak orang. Seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Tak mengenal investasi saham membuat banyak orang di Indonesia tak berinvestasi dalam saham. Padahal untuk mengenal investasi saham sangat mudah. Dengan mengibaratkan sebuah usaha baru dijalankan. Dan anda menanamkan modal uang sebesar Rp 50 juta. Bukti penanaman modal uang dibuatkan sertifikat bukti yang disebut saham. Aset perusahaan sebesar Rp 100 juta. Sehingga porsi kepemilikan saham sebesar 50 persen. Jika perusahaan untung Rp 10 juta maka keuntungan anda sebesar Rp 5 juta.
Pada waktu sebuah perusahaan memutuskan menerbitkan saham bagi masyarakat luas berarti perusahaan itu terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Dengan tambahan inisial tbk yang artinya terbuka. Perusahaan yang berinisial tbk berarti sahamnya diperdagangkan secara umum dan disebut emiten yang dikenal juga sebagai perusahaan publik Semua orang bisa berinvestasi saham di perusahaan publik tersebut. Terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena saham merupakan jenis investasi terbaik bagi anak muda.
Resiko dan Keuntungan Investasi Saham
Berdasarkan UU Nomor 40 TH 2007 diuraikan mengenai pengertian perusahaan publik yaitu perusahaan yang mempunyai minimal 300 pemegang saham dan modal yang telah disetorkan paling sedikit Rp 3 miliar. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah perusahaan non publik bisa diperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia? Jawabannya sangat mudah. Perusahaan non publik tidak tercatat dalam BEI. Sehingga sahamnya tidak bisa diperdagangkan di bursa efek Indonesia. Syarat utama sebuah perusahaan sahamnya bisa diperdagangkan dan tercatat di BEI adalah perusahaan publik.
Yang perlu diketahui, ada berbagai bentuk perusahaan yang ada di Indonesia. Salah satunya yaitu PT dan CV. Para pemegang saham di Perusahaan Perseroan Terbatas atau PT bertugas menanamkan sahamnya. Ketika sebuah perusahaan terjadi pailit maka seluruh aset perusahaan dilikuidasi dan harus dijual untuk memenuhi kewajiban utang perusahaan. Seorang pemegang saham tidak dikenakan kewajiban menjual aset pribadinya untuk membayar kewajiban PT.
Penulis sendiri juga pernah menanamkan saham di sebuah perusahaan baru. Sayang nilai saham anjlok. Karena manajemen perusahaan tak berjalan baik, efektif dan menguntungkan. Sehingga penulis sebagai investor mengalami kerugian keuangan yang sangat besar. Dari sinilah jelas berinvestasi dalam emiten saham tidaklah mudah. Diperlukan analisa mendalam mengenai kinerja perusahaan tersebut, kinerja team manajemen, kinerja keuangan dan lain sebagainya.
Sebuah perusahaan perseroan terbatas dinyatakan pailit setelah ditentukan oleh pengadilan. Dengan demikian prioritas bagi para pemegang saham berada di level terendah. Seluruh aset perusahaan digunakan untuk membayar kewajiban terlebih dahulu. Seperti membayar gaji karyawan, kewajiban kepada pihak kreditur dan suplier. Kalau ada sisa barulah dibagikan kepada para pemegang saham secara merata.
Hal ini pula pernah dialami oleh penulis yang pernah berinvestasi saham di emiten. Namun perusahaan bangkrut. Harga saham anjlok. Uang sisa hasil penjualan aset perusahaan tidak sebanding dengan modal uang yang telah dikeluarkan untuk membeli saham. Pendek kata, modal uang yang dikeluarkan untuk membeli saham tidak kembali lagi. Kalau kembali dalam jumlah sangat kecil. Itulah resiko berinvestasi dalam emiten saham yang perlu sobat pahami.
Para pemegang saham adalah mereka pemilik perusahaan yang wewenang berbeda beda tergantung prosentase kepemilikan saham. Mereka bisa mempengaruhi rapat umum pemegang saham sesuai porsinya dalam segala hal. Seperti permodalan perusahaan, deviden keuntungan dll. Ada dua keuntungan atau penghasilan bagi para pemegang saham yaitu kapital gain dan deviden.
Kapital gain adalah keuntungan yang didapat dari selisih harga jual saham dari harga beli saham sebelumnya. Keuntungan dari membeli saham dengan harga murah dan menjualnya lebih mahal. Contohnya seperti begini. Anda membeli saham perusahaan Unilever dengan harga Rp 6000 perlembar. Beberapa waktu kemudian harga saham Unilever naik. Dan anda menjualnya dengan harga Rp 7000 perlembar. Maka keuntungan kapital gain yang didapatkan sebesar Rp 1000 per lembar saham. Jika anda membeli saham blue chip unilever dalam jumlah banyak maka keuntungan dari kapital gain semakin besar.
Adapun deviden adalah keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Dan melalui RUPS dibagi bagikan secara merata dan adil kepada para pemegang saham sesuai prosentase kepemilikan saham. Biasanya pembagian deviden dilakukan satu tahun sekali. Akan tetapi ada juga perusahaan yang tak konsisten membagikan deviden pertahun kepada pemilik saham. Hal itu tergantung kebijakan RUPS yang bisa menggunakan deviden untuk penambahan modal atau diberikan pada tahun berikutnya.
Saham ada dua jenis yakni saham biasa dan saham prefer. Untuk saham prefer pembagian deviden dalam jumlah tertentu secara tetap dalam satu tahun sekali. Hal ini berbeda dengan saham biasa. Untuk saham biasa terdapat empat macam saham antara lain:
1. Saham bluechip
2. Saham pertumbuhan
3. Saham pendapatan
4. Saham nilai
Investasi Saham Untuk Pelajar dan Mahasiswa
Pada waktu berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa merupakan saat menyenangkan. Karena status di tahap ini termasuk status terhormat yang tugas pekerjan adalah belajar dan belajar. Namun dalam proses belajar sebenarnya tak hanya di dalam lingkungan sekolah atau kampus. Tapi yang lebih penting adalah proses belajar di alam kehidupan nyata atau di lingkungan luar. Contohnya belajar dalam bidang investasi reksadana, properti, emas, dan saham. Salah satu instrumen investasi terbaik dan menjanjikan adalah saham.
Seorang pelajar dan mahasiswa pastinya sudah mengetahui apa itu saham, seluk beluk saham, cara membeli dan menjual saham dan lain sebagainya. Karena tugas mereka adalah belajar termasuk dalam hal itu untuk menambah pemasukan keuangan. Untuk mencari informasi tentang mengenal saham mereka bisa mencarinya langsung di google atau bertanya langsung kepada para ahli yang berpengalaman di lingkungan sekolah.
Investasi saham sangat cocok dijalankan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Terutama mahasiswa jurusan ekonomi. Mereka bisa mempraktekan ilmu yang didapat di kampus di Bursa Efek Indonesia. Apalagi saat ini pihak bursa saham Indonesia memberikan penawaran menarik bagi siapa saja yang mau investasi saham bisa dimulai dengan modal kecil dikisaran Rp 100.000 sampai Rp 300.000.
Dari kebijakan Bursa Efek Indonesia tersebut tak terlepas dari masih minimnya jumlah investor saham warga negara Indonesia. Kebanyakan investor saham adalah warganegara asing. Untuk meningkatkan investor saham dalam negeri maka pihak lembaga saham tersebut membuka kesempatan investasi saham dengan modal kecil. Hal itu tentu saja sangat cocok digunakan oleh mahasiswa dan pelajar sebagai langkah pertama untuk memasuki dunia investasi saham.
Pilihan Investasi Saham untuk Pelajar/Mahasiswa yang Menguntungkan
Pelajar dan mahasiswa yang berinvestasi dalam saham maka mereka telah berani mengambil langkah besar menjadi investor muda. Upaya yang cukup baik untuk mengelola keuangan yang baik di masa mendatang. Sehingga seorang mahasiswa dan pelajar dapat hidup mandiri dan membiayai sekolah dari hasil jerih payah investasi di bursa saham. Keuntungan yang didapatkan dari kapital gain dan deviden bisa digunakan untuk membiayai pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Untuk membeli saham, seorang pelajar dan mahasiswa dapat membelinya di perusahaan sekuritas yang tersedia banyak di Indonesia. Namun pilihlah perusahaan sekuritas yang terpercaya dan aman serta menguntungkan yang mampu memberikan penjelasan edukasi tentang saham kepada pelajar dan mahasiswa. Sehingga mereka mengerti betul seluk beluk saham dan bagaimana cara investasi saham menguntungkan.
Proses investasi saham yang menguntungkan bagi pelajar dan mahasiswa sangat mudah. Mereka bisa membeli saham yang nilainya sedang turun. Kemudian menjualnya di masa datang dengan harga jual lebih tinggi disebabkan kenaikan atau kapital gain. Namun tentu saja tidak semudah itu dalam memilih investasi saham bagi pelajar dan mahasiswa. Mereka tetap memerlukan proses analisa mendalam tentang pergerakan saham dan gejolak pasar yang berubah setiap detik.
Perlu diketahui bahwa investasi saham adalah investasi jangka panjang dan jangka pendek. Seorang pelajar dan mahasiswa harus mengetahui sejak awal tujuannya dalam investasi saham. Seperti untuk belajar disamping memperoleh keuntungan atau laba di masa mendatang untuk biaya pensiun, biaya mendirikan usaha dll. Dengan demikian jika ada kegagalan dalam investasi saham tidak membuatnya menyerah. Ia akan terus bangkit lagi sampai berhasil.
Seorang mahasiswa atau pelajar sejak dini harus mulai belajar investasi saham. Sehingga di masa mendatang sudah bisa melakukan investasi saham di bursa efek Indonesia secara baik dan benar serta menguntungkan. Berikut ini pilihan investasi saham untuk pelajar dan mahasiswa yang menguntungkan yaitu investasi saham bluechip.